Image by Kwartetwo

  • Info Lowongan Kerja - UPDATE

    GEDUNG FACTORIJ NHM

    KWARTETWO.COM :
    Bagi kalangan pengamat arsitektur, bangunan warisan kolonial yang terletak di kawasan Beos, tepatnya didepan stasiun kereta api Jakarta-Kota, adalah sebuah karya masterpiece. Arsitekturnya cederung sederhana namun memiliki nilai estetika tinggi. Baik dari desain gedung yang indah dan proporsional maupun detail dan ragam hiasnya yang menawan.
    Menurut data sejarah, bangunan yang terakhir digunakan sebagai Kantor Pusat ex-Bank Exim sampai tahun 1995 ini, dirancang oleh dua orang arsitek Belanda, yakni J.J.J.de Bruyn,A.P. dan C.van der Linde. Tahun 1929 gedung ini mulai dibangun oleh kontraktor Nedam dan diresmikan 14 Januari 1933 sebagai gedung Factorij Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) – sebutan lainnya Netherlands Trading Society (NTS) – oleh C.J.Karl van Aalst, Presiden ke-10 NHM saat itu.
    Gedung yang berlokasi di Stationplein 1 – Binnen Niuewpoortstraat ini didirikan diatas tanah seluas 10.039 M2 (sebelumnya terdapat bangunan Schlieper yang terbakar tahun 1913) dalam satu taman yang luas menyatu dengan gedung Stasiun Kereta Api di seberangnya. Dengan foreground hijau terbuka dan luas, gedung Factorij NHM kala itu terlihat sangat megah dan monumental. 

    Bangunan berarsitektur Indisch gaya Nieuw-Zakelijk ini, memang masih memiliki pesona yang kuat. Arsitekturnya sendiri sebetulnya cenderung sederhana. Gedung empat lantai seluas 21.509 M2 dengan arsitektur yang simetris, memiliki main entrance tepat di tengah bagian depan bangunan. Ketinggian permukaan lantai dasarnya lebih tinggi dari jalan raya, sehingga kesan pada entrance-nya terasa anggun. Lantai Lobby dan ruang direksinya memakai bahan mozaik keramik, sedangkan ruangan yang lain memakai tegel ubin biasa. 

    Salah satu bagian yang menarik dari gedung bersejarah yang masuk dalam pelestarian cagar budaya di kawasan Oud-Batavia ini, adalah ragam kaca patri yang menggambarkan adanya 4 musim dan tokoh nahkoda kapal Belanda, Cornelis de Houtman yang mendarat di Banten tahun 1596. Terdapat juga kaca hias yang disumbang oleh C.J.Karl va Aalst atas nama Ratu Kerajaan Belanda. Keunikan lain gedung ini mempunyai koridor yang total panjangnya hampir 1.5 Km, cocok untuk jogging sambil menikmati keindahan interior sekaligus koleksi museum Bank Mandiri. Ruangan khasanah (kluis) yang terdapat di lantai dasar luasnya pun tidak tangung-tanggung, 942 M2.

    Sekarang bangunan kuno yang masih menyisakan nilai-nilai arsitektur dan sejarah sebuah gedung perbankan ini, akan digunakan sebagai salah satu kegiatan sosial Bank Mandiri dalam rangka mempublikasikan sejarah perkembangan berdirinya. Upaya menjadikan gedung ini sebagai Museum, merupakan langkah kongkrit melestarikan peninggalan bersejarah.

    0 komentar:

      © Kwartetwo.com Didirikan Oleh Alan Maulana 2010

    Back to TOP  

    IP